Kamis, 23 September 2010

Ganti Raskin Menjadi Beras Bersubsidi

Penggunaan nama Raskin (beras miskin) memiliki konotasi kurang baik. Karena itu, anggota komisi IV dari Fraksi Partai Gerindra Anak Agung Jelantik Sanjaya, meminta agar nama raskin diganti menjadi beras bersubsidi. "Sebab kenyataan di lapangan, beras miskin itu kualitasnya jelek," kata JelantikJumat (18/6). Jelantik memberi contoh Raskin di Jawa Tengah yang ditolak diedarkan, karena tidak layak konsumsi hingga Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo marah. Sialnya, beras yang sudah ditolak di Jawa Tengah itu malah dibawa dan diedarkan di Lampung. Selain itu, secara psikologis nama beras miskin juga sangat merendahkan derajat bangsa sendiri. "Kita kan juga berharap tidak terus menerus menjadi bangsa miskin." katanya. Menurut Jelantik, perkara beras miskin ini harus ditelusuri sejak dari gabah hingga distribusinya. "Ada yang kekeringannya sampai 14 persen dibeli juga. Lalu beras itu kalau disimpan jangan lebih dari enam bulan," katanya. Nah, selama ini persoalan penyimpanan dan pembelian tidak terpantau dengan baik sehingga beras miskin kualitas jelek kemudian bisa didistribusikan ke masyarakat. (sumber-Jurnalparlemen.com).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar